eksploitasi sebuah seni

mereka yang berkaya.
mereka yang berfikir.
saat mentari terbenam.
mereka mengeluarkan darah.
untuk apa?
untuk sebuah karya.

mengarungi jalan seni.
mereka mengumandangkannya.
melalui jalan nada.
mereka mengiblatkan kita pada tiga buah angka genap.

saat adik dari pagi hingga.
mereka tertidur pulas.
saat anak matahari datang ,
saat mereka untuk berdoa kepada sesuatu yang kontras.

bentuk dan rupa sangat sama .
tetapi sifat dan pikiran yang jauh,
melewati surga,dan memberikan kesejukan pada lawan putih.
sampai akhirnya membuat perang dengan kata, kelakuan,dan kepribadian.

otak pemberian nya seperti beruang yang akan menghancurkan sebuah kitab.
sebuah penantian yang tak ingin dilakukan.
tangis,darah,keperawanan,hal suci seakan hitam.
seakan tak terlihat kehormatannya.

sebuah pagar yang di kerjakan oleh mereka.
sebuah kesaktian akan dunia.
seekor binatang yang terbentuk akan simbolnya.
sumpah mereka ucapkan.

entah apa yang mereka inginkan?
nyanyian dari surga kah?
atau pesta pora dineraka?
atau menjadi mesin pembunuh dunia yang akan menjadi cita-cita mereka?

lantunkan irama yang sangat umum.
lakukan hal kecil yang tak terlihat.
dan buat mereka menjadi besar.
dan akan kekal walau mengalami api yang dia ciptakan.
BACA SELANJUTNYA - eksploitasi sebuah seni